Jumat, Januari 11, 2013

COFFEE AND HANG OUT



Kayaknya, tidak akan lengkap memulai hari ini tanpa nyeruput apa yang namanya kopi. Kopi bukan lagi sebagai minuman penghilang rasa kantuk, namun sudah menjelma menjadi sebuah gaya hidup. Di mana-mana mulai menjamur kedai-kedai kopi ternama. Selain itu, produksi kopi mulai dijual dengan sachet yang sangat praktis. Tinggal dituang oleh air panas, maka jadilah minuman yang suedep untuk memulai hari.
Nongkrong di kedai kopi telah merubah pola pikir generasi muda saat ini, sebuah gaya hidup baru, sekedar memesan secangkir kopi atau minuman lain dan beberapa suguhan makanan kecil yang menjadikan siapa saja para pengunjung betah berlama-lama di sana. Terlebih lagi perjumpaan dengan seorang kawan atau kolega untuk membahas perihal apapun; politik, olah raga, percintaan, pendidikan, filsafat, seni hingga teori keTuhanan dan sedikit hal-hal nakal berbumbu lawan jenis. Dan sebagian pula mengajak kekasih atau pujaan hati menikmati kopi dan seakan-akan menciptakan aura romantisme di ruang pribadi.
Di kota cirebon, yaitu kota dimana saya dilahirkan dan, telah muncul dan menjamur kedai-kedai kopi di tiap sudut strategis dimana anak-anak muda, tua, dan dari berbagai kalangan membaur dan berkumpul di sini. Tiap-tiap kedai ini menyajikan berbagai keunggulan racikan kopinya. Ada yang bercita rasa sesuai daerah asal seperti Gresik, Tulungagung, Bali, Aceh, Kalimantan, Irian, dan beberapa kota di belahan nusantara dan Kota cirebon sendiri tentunya.
Di Amerika Serikat sendiri, budaya ‘ngopi’ sudah dimulai sejak tahun 1971 ketika kedai kopi Starbucks untuk pertama kalinya dibuka di Pike Place, Seattle. Pada awalnya hanya kaum pria yang berkumpul seusai jam kerja untuk melepaskan penat sejenak. Dan kemudian budaya ini menyebar hingga Eropa, juga tidak lagi didominasi oleh kaum pria dan wanita namun sampai pada kalangan anak muda.Hingga saat ini kopi tak hanya dikemas di warung dan kedai kecil tapi juga dalam nuansa cafĂ© dan restaurant untuk lebih menonjolkan sebuah status dalam sosialisasi masyarakat.
Di cirebon sendiri telah muncul berbagai racikan yang khas, dan telah memiliki pangsa pasar tersendiri di berbagai kalangan dan mampu mengatasi perbedaan indera kuliner ‘pecandu-nya’, bahkan tak jarang para ekspatriat datang kesini untuk menikmati menu kopi racikan tradisional dan asli dalam negri. Ini menyiratkan sebuah fenomena bahwa ‘ngopi’ telah menjadi identitas baru masyarakat di kota ini yang telah mengalami modernitas perilaku, pergerakan hidup yang cepat dan dijadikan pula sebagai media wacana dan ‘pencarian ilmu pengetahuan.



LUCKY FIRDAUS PUTRA (102050186)
X LIFESTYLE X 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar